Rabu, 04 Desember 2013

JAKARTA - banyak macam dari penyakit,salah satu nya adalah




 Penyakit Diabetes Mellitus (DM) tidak hanya berisiko menimbulkan penyakit jantung dan stroke. Para penderita DM kemungkinan besar juga berisiko terkena kerusakan mikrovaskular pada retina dengan gejala penurunan kemampuan penglihatan serta gigi yang mudah tanggal atau biasa disebut periodontitis.

Demikian disampaikan Dokter Gigi spesialis konsultan bedah perio dan Estetik Gigi Ahmad Syaify dalam pemeriksaan mata dan gigi gratis besutan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Bentuk pengabdian kepada masyarakat itu menjadi salah satu bagian dalam rangkaian Dies Natalis UGM ke-64.

"Periodontitis juga sering disebabkan karena komplikasi penyakit gula. Gejalanya, gigi mudah lepas atau goyang meski gigi tersebut tidak berlubang dan keropos. Jika gigi mudah lepas dan goyang, itu tandanya penderitanya sudah terkena penyakit gula," kata Syaify, seperti dinukil dari situs UGM, Kamis (14/11/2013).

Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM itu menjelaskan, penyakit gula mengganggu saluran pembuluh darah kecil di sekitar gusi. Akibatnya menyebabkan gusi mengalami radang.

"Padahal jika terjadi radang maka tingkat kadar gula darah pada penderita diabetes akan meningkat. Sementara penderita penyakit diabetes tidak boleh kena radang. Periodontitis sebabkan radang, maka status kadar gula darah sulit dikendalikan," ungkapnya.

Selain gigi, penyakit diabetes juga berisiko menimbulkan penyakit pada mata. Sayang, risiko komplikasi diabetes pada gangguan mata kurang diperhatikan oleh penderita diabetes.

"Akibatnya, pasien yang datang ke RS Sardjito banyak ditemukan kasus Retinopati Diabetik stadium lanjut. Tingkat kesembuhannya juga sangat sulit,” urai Dokter Bagian Spesialis Mata FK UGM, Firman Setya Wardhana.

Oleh karena itu, dia menganjurkan bagi mereka yang sudah terdeteksi kena penyakit diabetes dianjurkan untuk segera memeriksakan matanya pada dokter spesialis mata untuk ditanggulangi lebih awal. "Dengan screening lebih awal, bisa dideteksi sejak dini dan dokter bisa mengedukasi pasien," imbuhnya.

Firman menuturkan, penderita retinopati diabetik ringan bisa disembuhkan lewat kontrol kadar gula darah. Sementara bagi penderita stadium berat, dia menyarankan untuk melakukan laser retina.

"Untuk stadium paling berat biasanya terjadi pendarahan atau muncul jaringan ikat di retina. Satu-satunya cara lewat operasi untuk disedot darahnya," tutur Firman.

Seperti diketahui, penyakit diabetes mellitus disebabkan karena faktor genetik dan lingkungan. Menurut Firman, perubahan gaya hidup dan pola makan kurang sehat serta jarang berolah raga menyebakan risiko terkena diabetes mellitus. "Kurangi makanan yang berkarbohidrat dan minuman yang mengandung gula," tutupnya. (santy tohang)